Munkar (2024)

Sinopsis Munkar (2024)

Herlina (Safira Ratu Sofya), seorang santriwati yang baru masuk ke sebuah pondok pesantren, berusaha beradaptasi dengan aturan ketat dan kehidupan komunal yang menuntut kedisiplinan. Alih-alih menemukan ketenangan, ia justru menjadi sasaran perundungan dari beberapa santri lain. Tekanan itu datang bertahap, dari tatapan meremehkan dan ejekan, lalu berkembang menjadi perlakuan yang membuat Herlina semakin terisolasi. Di tengah situasi itu, Ranum (Adhisty Zara) muncul sebagai salah satu sosok yang masih berusaha bersikap manusiawi—menemani, menenangkan, dan mencoba mencegah keadaan memburuk, meski ia sendiri tak selalu punya kuasa untuk melawan arus kelompok. Ketika suasana pondok mulai memanas oleh gosip dan saling curiga, sebuah tuduhan serius menjatuhkan Herlina: ia dianggap melakukan pencurian terhadap barang berharga di lingkungan pesantren. Posisi Herlina makin sulit karena bukti yang “muncul” membuatnya seolah tidak punya jalan untuk membela diri di hadapan orang-orang yang sudah terlanjur mempercayai narasi buruk tentang dirinya.

Merasa tidak ada tempat aman, Herlina memilih mengambil keputusan putus asa: kabur dari pondok demi menyelamatkan diri dari rasa takut dan rasa malu yang menyesakkan. Namun pelarian itu berujung tragedi, meninggalkan luka yang tidak hanya bagi orang-orang yang sempat dekat dengannya, tetapi juga bagi mereka yang pernah ikut menyakitinya. Sejak peristiwa itu, pondok pesantren berubah menjadi ruang yang terasa berbeda—lebih sunyi, lebih menekan, dan perlahan dipenuhi kejadian yang sukar dijelaskan. Gangguan-gangguan bermula dari hal kecil yang dianggap kebetulan, lalu menjadi teror yang mengusik para santri satu per satu. Nama Herlina pun mulai dibicarakan kembali, bukan sebagai korban yang pernah disakiti, melainkan sebagai sosok yang diyakini tidak benar-benar “pergi” dan menyisakan kemarahan. Banyak yang menafsirkan kemunculan teror itu sebagai akibat dari kezaliman yang dibiarkan tumbuh, seolah pondok sedang “menagih” pertanggungjawaban atas apa yang pernah terjadi di balik temboknya.

Ranum berada di titik paling rumit: ia berduka, ia takut, dan ia juga diguncang pertanyaan tentang kebenaran tuduhan yang dulu menjatuhkan Herlina. Ketika teror semakin mengarah pada orang-orang tertentu, Ranum terdorong untuk menelusuri ulang rangkaian kejadian yang membuat Herlina sampai di ambang putus asa—siapa yang pertama kali memulai perundungan, bagaimana fitnah bisa terbentuk, dan mengapa begitu banyak orang memilih diam. Pencarian itu menyeret Ranum ke dalam konflik batin antara memaafkan dan menuntut keadilan, sekaligus memaksanya menghadapi kenyataan bahwa kesalahan kolektif sering kali lahir bukan hanya dari pelaku utama, tetapi juga dari penonton yang membiarkan kekerasan terjadi. Dalam ketegangan yang terus meningkat, pondok pesantren menjadi panggung bagi rasa bersalah, ketakutan, dan upaya menebus dosa—sementara bayang-bayang Herlina seakan menolak mereda sebelum kebenaran benar-benar diakui.

Pemain: Adhisty Zara, Safira Ratu Sofya, Saskia Chadwick

Trailer Munkar (2024)