Sinopsis Exhuma (2024)
Sang-deok (Choi Min-sik), seorang pemanggil roh jenius yang disegani di kalangan dukun modern, menerima tugas berat untuk menangani kasus kutukan misterius yang menimpa keluarga kaya raya dari Korea Selatan. Keluarga tersebut menderita penyakit aneh yang menyerang generasi muda, dengan gejala mengerikan seperti pembengkakan perut dan mimpi buruk berulang tentang leluhur yang marah. Bersama rekan kerjanya yang setia, Young-geun (Yoo Hae-jin), serta dukun muda berbakat Hwa-rim (Kim Go-eun) dan paranormal berpengalaman Bong-gil (Lee Do-hyun), Sang-deok memimpin ritual untuk mengidentifikasi sumber kutukan yang ternyata terkait dengan makam leluhur keluarga yang terkubur di lereng gunung. Mereka yakin bahwa menggali dan memindahkan jenazah leluhur ke lokasi baru akan memutus rantai kutukan, sehingga tim ini melakukan perjalanan ke sebuah desa terpencil di perbatasan Korea Utara, di mana makam tersebut berada.
Setibanya di lokasi, tim menemukan makam yang tampak biasa namun memancarkan aura gelap yang tidak wajar, dengan tanah hitam pekat dan bau menyengat yang membuat hewan-hewan sekitar menjauh. Ritual awal penggalian berlangsung lancar, mengungkap peti mati kayu kuno yang terasa berat luar biasa seolah ditahan oleh kekuatan tak kasat mata. Saat jenazah akhirnya terangkat, tim menyadari bahwa mayat leluhur tidak mengalami pembusukan seperti seharusnya setelah puluhan tahun terkubur, malah tampak utuh dengan kulit pucat dan rambut panjang yang masih terikat rapi. Penemuan ini memicu serangkaian kejadian aneh: mimpi buruk kolektif di mana para anggota tim melihat sosok leluhur berjalan di antara mereka, suara tangisan bayi di malam hari, dan luka misterius yang muncul di tubuh Young-geun. Hwa-rim, dengan kemampuan spiritualnya yang sensitif, mulai merasakan kehadiran roh yang jauh lebih kuat dan jahat daripada dugaan awal, sementara Sang-deok mulai mempertanyakan metode ritualnya sendiri.
Konflik memuncak ketika rahasia sejarah kelam terkuak melalui artefak dan catatan kuno yang ditemukan di makam, mengungkap bahwa leluhur tersebut bukan sekadar arwah biasa melainkan korban dari peristiwa tragis era penjajahan Jepang yang melibatkan pengkhianatan, pembantaian, dan kutukan abadi. Bong-gil, yang memiliki koneksi pribadi dengan masa lalu keluarganya, menjadi target utama amarah roh tersebut, memaksa tim menghadapi pilihan sulit antara menyelesaikan ritual pemindahan atau menghancurkan makam sepenuhnya demi menghentikan kekuatan yang kian memburuk. Di tengah kabut tebal lereng gunung dan suara genderang perang gaib yang semakin dekat, Sang-deok harus mengorbankan segalanya untuk melindungi timnya, sementara Hwa-rim berjuang mempertahankan kewarasannya di ambang dunia lain.
Pemain: Kim Go-eun, Lee Do-hyun, Yoo Hae-jin
