Sinopsis Sekawan Limo (2024)
Di sebuah desa terpencil di Jawa Timur, lima sahabat karib yang akrab disapa Sekawan Limo: Mas Bayu (Bayu Skak), Mas Tono, Mas Joko, Mas Slamet, dan Mas Galih, menjalani kehidupan sederhana penuh canda tawa dan gotong royong. Mereka adalah kelompok pemuda desa yang dikenal sebagai tukang ojek paling ramah dan lincah, selalu siap mengantar warga ke mana saja dengan motor butut mereka sambil bercanda khas Jawa yang bikin penumpang ikut tertawa. Suatu hari, desa mereka diguncang kabar bahwa sebuah pabrik besar akan dibangun di tanah garapan warga, yang mengancam mata pencaharian dan tradisi mereka. Tanpa diduga, Mas Bayu yang biasanya cuek dan penuh humor tiba-tiba merasa bertanggung jawab untuk melawan rencana tersebut, meski awalnya hanya iseng ingin lindungi sawah tetangga yang sering jadi tempat nongkrong mereka.
Ketika Mas Bayu mulai mengumpulkan Sekawan Limo untuk berdiskusi, mereka menemukan bahwa di balik proyek pabrik itu ada intrik besar melibatkan pejabat korup dan pengusaha licik yang memanfaatkan ketidaktahuan warga desa. Dengan modal nekat dan kecerdikan ala orang kampung, kelima sahabat ini memulai petualangan tak terduga: dari menyusup ke kantor kelurahan, berpura-pura jadi investor, hingga membuat aksi protes kreatif yang viral di media sosial berkat video kocak Mas Bayu. Di tengah perjuangan, hubungan mereka diuji ketika Mas Tono tergoda tawaran suap, sementara Mas Joko yang polos justru jadi korban fitnah. Nadya Arina (Nadya Arina), seorang jurnalis muda kota yang kebetulan bertugas meliput proyek pabrik, ikut terseret dan menjadi sekutu tak terduga, membawa perspektif baru yang membuat Sekawan Limo semakin kompak meski sering ribut konyol.
Konflik memuncak saat pengusaha utama mengirim preman untuk mengintimidasi desa, memaksa Sekawan Limo menggunakan segala trik desa seperti jebakan bambu, lagu-lagu jenaka untuk menyatukan warga, dan keberanian menghadapi aparat. Melalui liku-liku ini, Mas Bayu belajar bahwa persahabatan sejati bukan hanya soal bercanda, tapi juga saling dukung di saat sulit, sementara warga desa sadar akan kekuatan gotong royong yang hampir terlupakan. Petualangan mereka tidak hanya menyelamatkan tanah desa, tapi juga memperkuat ikatan lima sahabat yang kini dikenal sebagai pahlawan desa dengan cara paling santai dan menghibur. Kisah ini menggambarkan bagaimana orang biasa dengan hati tulus bisa mengubah nasib kampung halaman melalui kebersamaan dan humor yang tak pernah pudar.
Pemain: Bayu Skak, Nadya Arina, Keisya Levronka
