Babak Baru Sengketa Hak Dagang “The Lord of the Rings”

Gerakan terbaru dalam sengketa hak dagang “The Lord of the Rings”, pengacara Warner Bros mengklaim bahwa firma hukum yang mewakili JRR Tolkien (pemilik hak cipta novel The Lord of The Rings) telah “melanggar” hak istimewa pengacara-klien dengan menyewa pengacara studio sebelumnya sebagai saksi ahli.

Tapi pengacara untuk Tolkien mengatakan bahwa gugatan yang sedang dibuat “semata karena alasan taktis dan strategis.” Bulan lalu, seorang hakim federal memerintahkan Warner Bros dan terdakwa lainnya, Saul Zaentz Co untuk menyerahkan dokumen yang pengacara Tolkien sebut “menghancurkan” pertahanan Warner Bros-Zaentz Co.

Pusat sengketa tuntutan Tolkien adalah bahwa Warner Bros dan Zaentz Co melanggar perjanjian dagang dengan lisensi keuntungan franchise “Lord of the Rings” dan “Hobbit” untuk game online. Tolkien, bersama dengan Harper Collins Publishers, mengajukan gugatan pada tahun 2012, dan menyatakan bahwa perjanjian 1969 memberikan Warner Bros dan Zaentz Co hanya hak untuk permainan nyata, bukan barang virtual.

Bulan lalu, Hakim Distrik Amerika Serikat, Audrey Collins menolak untuk membatalkan putusan hakim pengadilan negeri dimana pada proses persidangan diperlihatkan dokumen proposal yang diajukan Sierra Online, pembuat game online. Proposal itu berisi penjelasan rencana Sierra Online kepada Laurie Battle (Direktur Perizinan perusahaan Tolkien) untuk menjual video game online melalui “kotak permainan melalui outlet ritel”.